Sabtu, Maret 25, 2017

Drs,hj.Titien Iriany tinjau hasil KUBE



Kelompok Usah Bersama (KUBE) dibentuk dilandasi oleh nilai filosofis “dari”, “oleh” dan “untuk” masyarakat. Artinya bahwa keberadaan suatu kelompok KUBE di manapun (desa atau kota) adalah berasal dari dan berada di tengah-tengah masyarakat. Pembentukannya oleh masyarakat setempat dan peruntukannya juga adalah untuk anggota dan masyarakat setempat. Karena konsep yang demikian, maka pembentukan dan pengembangan KUBE harus bercirikan nilai dan norma budaya setempat, harus sesuai dengan keberadaan sumber-sumber dan potensi yang tersedia di lingkungan setempat, juga harus sesuai dengan kemampuan SDM (anggota KUBE) yang ada.


Pita.P Kasi perlindungan dan jaminanan Sosial di Dinas sosial Kabupaten Bulungan mengatakan,”Bersamaan hari ulang tahun TAGANA ke-13 yang digelar di lapangan Agatis Tanjung selori, Momen ini kami manfaatkan display hasil kerajinan tangan dari ibu-ibu kelompok usah bersama (KUBE), “jelasnya,”ada 65 kelompok yang dibina, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 7 (tujuh) sampai 10 (sepuluh) orang, dengan usaha yang berbeda-beda,”jelasnya,”seperti cendera mata, makanan, peternakan dan lainnya,”Ungkapnya.”Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berdiri di Bulungan mulai november 2016. Dari Dinsa Sosial kami, juga berkerja sama dengan pendamping dan Organisai Perangkat Daerah (OPD) seperti DISPERINDAGKOP dan PKK, hal ini kita lakukan guna meningkatkan pengetahuan,wawasa dan keterampilan mereka. sabtu 25/03/ 2017.

Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE) merupakan satu langkah strategis dan berdampak pada perbaikan ekonomi yang positif dalam pelaksanaan dan penerapan PKH dalam satu wilayah pengembangan. Bukan saja strategis dalam upaya pencapaian tujuan-tujuan pokok PKH dalam peningkatan peran aktif dan komitmen peserta dan pelaku PKH akan tetapi secara ekonomis menjadi sebuah harapan dan terobosan pencapaian tigkat perbaikan kesejahteraan peserta PKH itu sendiri.

Kegiatan yang berkaitan dengan usaha kesejahteraan sosial dapat berupa: pengelolaan santunan hidup, Iuran Kesetiakawanan Sosial (IKS), arisan, pengajian, perkumpulan kematian, usaha simpan pinjam, pelayanan koperasi, usaha tolong menolong atau gotong royong, usaha pelayanan sosial untuk membantu orang tidak mampu, usaha-usaha untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial di lingkungannya, dan usaha-usaha UKS lainnya. Kegiatan yang berkaitan dengan usaha ekonomi produktif (UEP) dapat berupa usaha dagang, jasa, pertanian, dan lain-lain, sedangkan kegiatan yang bersifat penataan kelembagaan, seperti: pengelolaan keuangan, pencatatan dan pelaporan.

Selaku Istri Bupati Bulungan Drs,hj.Titien Iriany Ungkapnya,” dengan adanya (KUBE) dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan berfikir para anggota maupun masyarakat disekelilingnya. karena mereka dituntut suatu kemampuan manajerial untuk mengelola usaha yang sedang dijalankan, dan berupaya menggali dan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di lingkungan untuk keberhasilan kelompoknya. Selain itu, diharapkan dapat  menumbuh kembangkan sikap-sikap berorganisasi dan pengendalian emosi yang semakin baik serta  dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan, rasa kepedulian dan kesetiakawanan sosial, baik di antara keluarga binaan sosial maupun kepada masyarakat secara luas,”lanjutnya,”ini,merupakan media untuk meningkatkan motivasi warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan sosial, meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok, mendayagunakan potensi dan sumber sosial ekonomi lokal,  memperkuat budaya kewirausahaan, mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan sosial ekonomi dengan berbagai pihak yang terkait,”Harpnya.”dengan adanya KUBE ada Produk Lokal dari desa-desa yang Bisa Kita tampilkan dan Dapat dibanggakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERI KULIAH TAMU, GUBERNUR AJAK MAHASISWA BERINOVASI

MALANG – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di Kaltara menjad...