Sabtu, Maret 25, 2017

HUT TAGANA KE-13, “BERBASIS KOMUNITAS.”


BULUNGAN,25/03/2017. Peringatan hari ulang tahun Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke-13, di hadiri Bupati Bulungan H.Sujdati SH berserta Istri, Ketua DPRD Kabupaten Bulungan Syarwani, S.Pd, M.Si, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bulungan, para pelajar dan Komunitas Sosial yang berada di Kabupaten Bulungan. Disajikan simulasi penanganan bencana alam oleh TAGANA, Pelajar dan  Komunitas Sosial acar ini semakin meriah.



Hadirnya TAGANA sejak 13 tahun yang lalu telah menunjukan bukti konkrit perannya di tengah masyarakat dengan moto “We are the first to help and care”. Dalam kurun waktu tersebut hadir bersama masyarakat menangani bencana alam maupun sosial dengan prinsip Satu Komando, Satu Aturan dan Satu Kesatuan. Untuk itu tema yang diusung pada ulang tahun TAGANA ke 13 kali ini “ Penanggulangan Bencana Berbasis Komunitas” memberikan pemahaman kepada kita peran yang diambil dalam penanggulangan bencana.

Tagana adalah relawan berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang bantuan sosial. Tagana merupakan perwujudan dari penanggulangan bencana bidang bantuan sosial berbasis masyarakat. Lahirnya TAGANA sekaligus menjawab berbagai polemik kekhawatiran dan keraguan dari berbagai kalangan baik pemerintah maupun masyarakat sendiri tentang fungsi-fungsi potensi yang ada di masyarakat yang dapat dikelola, diatur dan dibina serta dipertanggungjawabkan eksistensinya di masa mendatang.

Bupati Bulungan H.Sujdati SH,”saya mengajak pada kita semua bersama membangun kepedulian terhadap alam tempat kita berpijak, terhadap saudara-saudara yang membutuhkan kehadiran kita untuk meringankan penderitaannya,”

Hal tersebut disampaikan Bupati Bulungan H.Sujdati SH  dalam sambutannya pada peringatan hari ulang tahun Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke-13, di lapangan agatis Tanjung Selor,sabtu 25/03/ 2017.

Jelasnya,” Dukungan yang tulus dari semua pihak agar di waktu mendatang TAGANA dengan segala kemampuan potensi yang ada dapat lebih memiliki nilai guna paling tidak di lingkungannya sendiri terutama bagi masyarakat yang memerlukan.”

“Beralihnya paradigma penanggulangan bencana dari patalistik responsive (kedaruratan) ke preventif proaktif (kesiapsiagaan yang aktif) akan meminimalisir jumlah korban baik harta maupun jiwa.”

Lanjutnya,”Tujuan utama memberikan peran yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat itu sendiri untuk menghadapi bencana yang akan datang. Sehingga kemampuan masyarakat baik secara teknis maupun manajerial harus ditingkatkan dari waktu ke waktu”.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERI KULIAH TAMU, GUBERNUR AJAK MAHASISWA BERINOVASI

MALANG – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di Kaltara menjad...