Birau atau peringatan HUT Tanjung
Selor ke 226 dan Kabupaten Bulungan ke 56 tahun 2016 dipusatkan di Kecamatan
Tanjung Palas pada Rabu (12/10). Bupati Bulungan, H Sudjati, SH dalam
sambutannya berharap, perayaan Birau dapat melestarikan seni budaya tradisional
serta momen meningkatkan komitmen membangun Kabupaten Bulungan.
“Birau yang kita selenggarakan
setiap 2 tahun sekali ini seyogyanya dirayakan dengan meriah. Namun tahun ini
kita laksanakan secara sederhana,” ucapnya. Hal ini pengaruh dari adanya
defisit serta rasionalisasi pada APBD Bulungan tahun 2016 sehingga pemerintah
daerah harus mengencangkan ikat pinggang, berhemat dan efisien. Diharapkan
perayaan Birau secara sederhana tidak menghilangkan makna serta nilai budaya
dan sejarah.
“Semangat Birau yang telah
dilaksanakan sejak masa Kesultanan Bulungan yaitu memupuk semangat kebersamaan
serta gotong royong atau Tenguyun dalam bahasa Bulungan,” sahutnya. Bupati dalam sambutannya berharap,
masyarakat Tanjung Palas sebagai pewaris sejarah Kesultanan Bulungan dapat
mengapresiasi asset-aset budaya yang dimiliki dengan menghasilkan berbagai
produk baik kesenian, adat istiadat, pola hidup, sandang, papan sampai pada
makanan khas masyarakat yang dapat diberdayakan menjadi daya tarik wisata.
“Melalui Birau kita juga dapat
mengingat sejarah perkembangan daerah mulai dari Kesultanan Bulungan hingga
menjadi Kabupaten Bulungan sehingga kita dapat mengambil hikmah dan semangatnya
dalam membangun daerah Kabupaten Bulungan yang kita cintai,” urainya. Perayaan
Birau Bulungan 2016 ditandai dengan tradisi Biduk Bebandung atau perahu
bergandengan yang menyeberangi Sungai Kayan dari Tanjung Selor ke Kecamatan
Tanjung Palas. Tradisi ini sekaligus menyampaikan doa selamat atau tolak bala.
Kegiatan lainnya yaitu mengunjungi makam Sultan di Tanjung Palas serta
pertunjukan seni budaya di kediaman Datu Bilung di Tanjung Palas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar