TARAKAN – Pelayanan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan
milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat
apresiasi dari masyarakat. Tak hanya warga dari Kaltara, ungkapan terima kasih
dan apresiasi juga disampaikan oleh warga dari luar Kaltara.
Salah satunya ungkapan
apresisasi disampaikan oleh Hari Winarko, warga Tuban, Jawa Timur (Jatim).
Mewakili warga Tuban, dirinya menyampaikan terima kasih kepada pihak RSUD
Tarakan atas pelayanan yang diberikan. Dalam pesannya yang dikirim melalui
Whatsapp dan sampai ke Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Hari
menceritakan, ada warganya yang mengalami sakit di Tarakan, namun tidak ada
sanak famili. Oleh pihak RSUD Tarakan, diberikan pelayanan yang maksimal.
“Warga kami, dijemput dan dirawat secara gratis oleh pihak rumah sakit, sampai
dilakukan tindakan operasi dalam penyelamatan jiwa pasien. Tapi Allah SWT
berkehendak lain, setelah menjalani operasi dan perawatan untuk upaya
penyembuhan, pasien itu meninggal dunia,” tulis Hari Winarko dalam pesannya yang
sampai ke Gubernur.
Tak sampai disitu, masih
kata Hari, pihak RSUD Tarakan juga berupaya untuk memberi informasi kepada
pihak keluarga pasien sampai membantu memulangkan jenazah sampai kampung
halamannya di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
“Kami atas nama Masyarakat Desa Prunggahan Wetan Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban, Jawa Timur sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada pihak RSUD Tarakan,” ucapnya.
Apresiasi serupa juga
disampaikan secara tertulis oleh Pemerintah Penajam Paser Utara (PPU),
Kalimantan Timur (Kaltim). Kepada pihak RSUD Tarakan, mereka juga menyampaikan
terimakasih atas pelayanan maksimal yang diberikan kepada warganya.
“Atas nama Pemerintah
Kabupaten Penajam Paser Utara, kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada direktur RSUD Tarakan, Kaltara beserta jajarannya atas pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kami. Semoga ke depan pelayanan
kesehatan RSUD Tarakan dapat semakin baik,” demikian tertulis dalam surat resmi
yang ditandatangani oleh dr Arnold Wayong, Kepala Dinas Kesehatan PPU.
Atas hal tersebut, Gubernur
menyampaikan penghargaan dan salut kepada jajaran pimpinan dan staf RSUD
Tarakan atas dedikasi dan pengabdian yang diberikan dan menjalankan amanah yang
diberikan secara bertanggung jawab. “Saya minta semua OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) dan Biro di lingkup Pemprov Kaltara agar terus berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan kepada publik. Tanpa diskriminasi, transparan, akuntabel dan
menjadi tangguh, seperti yang telah dicontohkan oleh jajaran RSUD Tarakan,”
ujar Irianto.
Gubernur mengajak seluruh
jajaran Pemprov Kaltara, untuk senantiasa menjaga, memelihara dan meluruskan
niat yang baik dalam menjalankan tupoksi masing-masing. “Sebarkan kebaikan
untuk kemaslahatan Indonesia, Kaltara dan kemanusiaan yang adil dan beradab,”
ujarnya.
Untuk diketahui, RSUD
Tarakan adalah merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan di Kaltara dan
sekarang telah mendapatkan predikat sebagai rumah sakit bintang lima. Predikat
ini diberikan oleh tim independen yang melakukan penilaian sejak tahun lalu.
Sehingga melalui Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), RSUD Tarakan masuk dalam
kategori rumah sakit bintang lima dengan standar nasional.
Adapun indikator yang disurvei
termasuk sistem pelayanan kepada masyarakat, khususnya pasien. Sehingga ke
depannya dari manajemen, rumah sakit berfokus pada dua indikator, yakni mutu
dan keselamatan pasien.
Dalam hal pelayanan,
Direktur Utama (Dirut) RSUD Tarakan Muhammad Hasbi Hasyim mengatakan, berkaca
dengan dunia medis di luar negeri, rumah sakit yang beralamat di Kampung 1/Skip
Tarakan Tengah itu telah membuat Standar Prosedur Operasional (SPO). “Kita
punya standar personel. Mulai dari manajemen, keuangan, rapat pun harus ada aturannya,
apalagi pelayanan terhadap pasien. Itu yang mau kita kembalikan,” jelasnya.
Disebutkan, saat ini di RSUD Tarakan memiliki 175 orang perawat dan 52 dokter.
Termasuk di antaranya 19 dokter spesialis dan dua dokter gigi.
Kemudian dari segi peralatan
dan sumber daya manusia (SDM), diakuinya jika mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 56 tahun 2014, tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit, sebetulnya dari standar Permenkes itu belum standar. “Makanya
beberapa dokter spesialis, kami sekolahkan lagi. Insya Allah tahun ini ada tiga
dokter spesialis yang kembali,” ujarnya.
Sementara itu terkait
pelayanan jemput pasien, utamanya pasien warga tak mampu, dikatakan Hasbi, hal
tersebut merupakan instruksi langsung dari Gubernur Kaltara (Dr H Irianto
Lambrie). Dalam beberapa kali kesempatan, Gubernur selalu menekankan agar rumah
sakit memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat kurang mampu.
“Kita lakukan itu (menjemput pasien), sebagai bentuk pelayanan yang terbaik
untuk masyarakat. Kita juga terus melakukan evaluasi dan berusaha memperbaiki
pelayanan agar menjadi lebih baik. Bahkan misi kita, ingin menjadikan rumah
sakit ini berstandar internasional. Makanya dari segala lini, terus kita
tingkatkan. Alhamdulillah juga, Pak Gubernur sangat mendukung,” pungkasnya.(humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar