JAKARTA
– Pemberian pelayanan kesehatan dengan sistem jemput bola, melalui program
‘dokter terbang’ yang digagas Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto
Lambrie, kembali digelar. Setelah sebelumnya di beberapa wilayah pedalaman di
Malinau, pemeriksaan dan pengobatan gratis oleh dokter spesialis akan
dilaksanakan di Nunukan dan Bulungan.
Jadwalnya,
dimulai bulan ini. Sebelumnya, program serupa digelar di Bulungan, tepatnya di
Puskesmas Tanjung Selor. “Ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kaltara dengan lintas sektoral,” kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto
Lambrie.
Jenis
layanan spesialis yang diberikan, kata Gubernur, disesuaikan dengan kebutuhan
daerah yang terlayani. “Dokter spesialis di daerah terpencil itu tidak ada,
adanya hanya di kota. Dari itu, kita ‘jemput bola’ melakukan pengobatan dan
pelayanan dokter spesialis gratis ke daerah, khususnya di Daerah Tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPKT) di Kaltara,” jelas Gubernur.
Sebagai
informasi, program pelayanan kesehatan melalui dokter terbang ke DTPKT ini
merupakan program Pemprov Kaltara yang telah berlangsung sejak 2014 hingga
sekarang. Ini juga menjadi salah satu program prioritas Gubernur Kaltara. Dalam
pelaksanaannya, dilakukan kerja sama dengan seluruh lintas sektoral terkait
baik Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten dan Kota, RSUD dan Dinkes
Provinsi Kaltara.
Kegiatan
ini merupakan bagian dari program Dokter Terbang yang memang menjadi andalan
Pemprov Kaltara dalam upaya perluasan layanan kesehatan bagi masyarakat di
wilayah perbatasan.
Diungkapkan,
program Dokter Terbang bulan ini dilaksanakan di dua kabupaten. Di Nunukan akan
menyasar masyarakat Tulin Onsoi, Sembakung, dan Sembakung Atulai. Lanjut
kemudian ke daerah Lumbis, Lumbis Ogong, Seimenggaris dan Sei Ular. “Di bulan
yang sama, tim Dokter Terbang telah menyambangi daerah Peso, Pimping dan
Sekatak (Kabupaten Bulungan),” kata Irianto. Gubernur juga meminta, cakupan
layanan Dokter Terbang pun diperluas hingga ke daerah sulit terjangkau di Bulungan
dan Tana Tidung.
Sebelumnya,
pada April 2018, program Dokter Terbang melakukan pelayanan di Sebatik, Nunukan
dengan total pasien yang tertangani sekitar 655 orang. Kemudian di Long Sule
ada sekitar 220 pasien, dan di Setulang Kabupaten Malinau sekitar 141 pasien.
Untuk
diketahui, melalui program Dokter Terbang, pemerintah menyediakan dokter dan
petugas medis untuk melayani warga di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan
terisolir. Program yang dinilai cukup berhasil dan sangat dirasa manfaatnya
oleh masyarakat itu, akan terus berlanjut. “Saya minta program-program yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat terus dilakukan. Seperti salah satunya
program dokter terbang ini,” jelas Irianto.
Irianto
mengatakan, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Pertimbangan itu lah yang menjadikan
tantangan tersendiri bagi Irianto Lambrie yang kala itu (2014) masih menjadi
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara untuk menggagas program pemberian pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat Kaltara yang berada di daerah terpencil dan
terisolir. “Program ini dilakukan di daerah perbatasan, terpencil, dan
kepulauan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,”
jelas Irianto.
Melalui
program Dokter Terbang di wilayah tersebut, Gubernur berharap masyarakat bisa
terbantu. Karena seperti diketahui, pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk di
wilayah yang sulit terjangkau wajib diberikan.(humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar